Salam Kawan!

Salam Kawan!

Semulia-mulia manusia ialah orang yang mempunyai adab yang merendah diri ketika berkedudukan tinggi, memaaf ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat -Khalifah Abdul Malik Marwan

Berawal dari Sebuah Idealisme

Berawal dari Sebuah Idealisme

Serba ada


Mengenai Strategi Pembelajaran
Oleh
Ucu (1004814)

Pengertian Strategi
Istilah strategi (strategy) berasal dari bahasa Yunani, sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata stratos (militer) dan ago (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan (to plan). Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan[1].
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu[2].

Pengertian Pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari[3].
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal[4].
Berdasarkan dari keberadaan pengertian di atas, maka strategi pembelajaran adalah  pelaksanaan dari keseluruhan suatu kegiatan yang telah disusun secara sistematis untuk terjadinya proses belajar. Dalam proses pembelajaran tentunya yang berperan paling utama, disamping peserta ajar (murid), adalah pemimpin atau pengajar untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Ketika dihadapkan kepada filosofis peperangan, maka dalam tataran implementatif tentunya filosofis tersebut masih terdapat kesesuaian. Kondisi ini terjadi disebabkan oleh adanya sense of condition pada waktu terjadinya proses pembelajaran, yang dalam hal ini mengimplementasikan suatu perencanaan yang secara sistematis harus dicapai (hasil atau kemenangan) dalam proses pembelajaran.


[1] Djamarah Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi
[3] http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran/
[4] http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran/





INPUT, PROSES DAN OUTPUT
Oleh
Ucu (1004814)
1.      Konsep Sistem
Keberadaan input, proses, dan output merupakan bagian dari teori sistem.  Untuk menyatukan persepsi, maka sebagai permulaan penulis menganggap perlu diungkapkan mengenai definisi sistem. Adapun defiisi sistem yang dikemukakan oleh AD. Hall / Refagen yaitu : “A system is a set of objects together with relationships between the objects and between their attributes”. (Muslim Tampubolon dan Pasaman Silaban, 2004 : 2)[1] (Sebuah sistem adalah sekumpulan objek bersama dengan hubungan antara obyek dan antara atribut mereka)
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem sangat tergantung dari hubungan dan kinerja dari objek. Sedangkan untuk melakukan kinerja, objek  sangat tergantung dari input yang nantinya akan terlaksananya suatu proses yang baik bila input baik dan akan terbentuklah output bila input baik dan proses berjalan dengan optimal. Berikut penulis berusaha menguraikan mengenai input, proses dan output.

a.          Input. Input merupakan bagian awal dari sistem yang menyediakan kebutuhan operasi bagi sistem. Input ini akan berbeda-beda sesuai dengan sasaran operasi dari suatu sistem, misalnya bahan baku untuk digunakan dalam proses produksi, bahan kuliah untuk digunakan dalam pembelajaran, dan lainnya.
b.         Proses. Proses merupakan cara untuk merubah input menjadi suatu output. Proses ini misalnya yang dilakukan mesin, tugas yang dilakukan oleh anggota dari organisasi, dan lain-lain. Namun demikian, dalam situasi tertentu, proses tidak dapat diketahui secara detail karena transformasi yang dilakukan terlalu kompleks. Kombinasi input yang berbeda, atau urutan pemakaiannya yang berbeda mungkin akan menghasilkan output yang berbeda. Misalnya, kondisi kenyamanan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang terbiasa dengan metode ceramah akan berbeda ketika dilakukan dengan metode diskusi. Kondisi ini karena adanya proses yang tidak terbiasa.
c.          Output. Output mungkin dapat berbentuk fisik maupun non fisik. Misalnya produk, informasi, dan lainnya. Output ini adalah hasil operasi dari proses, sasaran dimana sistem berada. Namun perlu ditambahkan bahwa kadang output ini akan menjadi input bagi sistem yang lain, misalnya informasi output yang dihasilkan dari proses data yang selanjutnya dapat digunakan oleh pengambil keputusan atau orang sebagai input untuk melakukan sesuatu. 

Sebagai sebuah sistem keberadaan input, proses, dan output akan sangat berkait satu sama lainnya. Pelaksanaan sebuah proses tentunya akan berjalan dengan optimal bila diisi (input) oleh sesuatu yang memang baik dan secara bersamaan output yang terbentuk akan bisa optimal pula. Oleh karena itu hasil yang baik akan terjadi dengan proses yang baik dan diisi oleh sesuatu yang baik pula. Kondisi ini akan akan dapat terjadi pada semua hal, termasuk dalam bidang  pendidikan.


[1] Muslim Tampubolon dan Pasaman Silaban. 2004. Penerapan Dan Pendekatan Teori Sistem: Studi Kasus Universitas HKBP Nomensen Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara